Jakarta, jakontime.com — Pidato Anies di hadapan para relawan tanggal 21 Mei 2023 adalah pidato yang luar biasa, pidato mengibarkan bendera perlawanan terhadap bahaya laten mafia yang selama ini merongrong sistem negara.
Mafia sebagai bahaya laten, tidak hanya merusak ideologi negara, tapi juga telah merusak seluruh tatanan kita berkehidupan bernegara.
Mafia adalah sekumpulan orang yang telah membentuk sistem dan berusaha merusak sistem yang sudah ada. Mafia akan berusaha terus menerus menggerus sistem yang sudah agar menjadi rusak dan pada akhirnya akan berganti dengan sistem yang sudah mereka siapkan.
Ada banyak jenis mafia, di antaranya mafia ideologi, mafia politik, mafia proyek, mafia bisnis, mafia hukum,mafia tanah dan bentuk bentuk mafia lain yang berusaha merongrong dan merusak sistem yang sudah ada.
Mafia ideologi adalah yang pernah dilakukan PKI yang merongrong Pancasila dan ingin merubahnya. Filosofi Pancasila sebagaimana yang ada didalam pembukaan UUD 1945 akan diganti dengan Pancasila sebagaimana ideologi mereka. Pancasila yang berwatak komunis, di mana sila-sila yang ada hanya dimaknai dengan satu sila yang ada, kegotongroyongan.
Hal yang sama terjadi dalam dunia politik, sebagaimana bangsa yang menjunjung tinggi Pancasila dengan sila Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan dan Perwakilan serta Keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Sila-sila tersebut menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan, namun kedaulatan itu telah dibajak oleh mafia politik yang menggantikan kedaulatan rakyat dengan kedaulatan partai politik, sehingga dalam pemilihan pemimpin rakyat tidak bisa lagi memilih pemimpin sesuai dengan harapannya, semua ditentukan oleh partai politik, apalagi kemudian dibatasi dengan electoral threshold 20%.
Mafia politik menyebabkan matinya demokrasi, karena kekuasaan elite akan mempermainkan kedaulatan rakyat atas nama undang-undang dan peraturan yang ada.
Ada juga mafia hukum, mafia bekerja atas nama hukum untuk keuntungan sendiri, mereka bisa mengatur hukum sesuai dengan seleranya, mereka bisa menentukan nasib seseorang dengan mempermainkan hukum. Mafia hukum ini akan menciptakan suasana hukum tajam ke lawan, tumpul ke kawan. Dan tentu akan menjadikan hukum bukan berani karena benar, tapi berani karena ada yang bayar.
Bahkan sebagaimana yang terjadi saat ini, putusan MK merubah masa jabatan pimpinan KPK dari 4 tahun menjadi 5 tahun dipandang sebagai bagian dari strategi pemenangan pemilu melalui instrumen hukum.
Mafia bisnis adalah sekumpulan orang yang mendapatkan keuntungan bisnis dari peraturan peraturan yang dibuat pemilik pekerjaan dan menguntungkan sekelompok orang untuk memenangkan dan menguasai bisnis, termasuk didalamnya adalah proyek-proyek pemerintah.
Para mafia itulah yang saat ini menguasai seluruh aspek kehidupan kita sebagai bangsa, sehingga rakyat hanya mendapatkan sebagian kecil dari haknya, sebagian besar yang lain dinikmati oleh pengusaha dan penguasa. Inilah yang kemudian melahirkan ketimpangan sosial.
Dari ketimpangan sosial ini pada akhirnya akan melahirkan ketidak adilan, sehingga terjadi jarak sosial yang rentan terjadi permasalahan sosial, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
Narasi Anies tentang memerangi mafia adalah bentuk komitmen perlawanan terhadap upaya menjarah hak masyarakat kebanyakan, agar distribusi sosial menjadi adil dan proporsional.
Anies menegaskan bahwa para mafia ini adalah musuh rakyat dan musuh negara, karena jelas – jelas melawan apa yang menjadi amanah konstitusi. Komitmen Anies yang seperti inilah yang membuat para mafia bersatu untuk menggagalkan Anies sebagai capres.
Beruntungnya para mafia itu adalah sudah menyatu dengan penguasa, sehingga mereka tak susah lagi melawan Anies, mereka bisa memanfaatkan kekuasaan yang ada untuk menggagalkan Anies.
Narasi Anies pada tanggal 21 Mei 2023 dijiwai oleh semangat kebangkitan Indonesia dan reformasi yang sudah diperjuangkan dengan berdarah darah. Ada semangat mengembalikan Indonesia sesuai dengan amanat konstitusi. Indonesia yang mencerdaskan, mensejahterakan, mempersatukan dan berkeadilan.
Kalau bicara komitmen kebangsaan, komitmen menghadirkan konstitusi dalam peri kehidupan bernegara, maka tak ada pilihan lain, kecuali bersama Anies Baswedan.
Surabaya, 26 Mei 2023
Penulis : Isa Ansori, Kolumnis dan Akademisi
Sumber: kba